Tulisan Yang Telah Dimuat Di Media-Galeri Foto Jejak P. Ramlee di Pulau Penang

Jika Anda ke Penang, saya sarankan untuk dapat sejenak berkunjung ke Museum Rumah Tua P. Ramlee yang sering disebut masyarakat Pulau Penang dengan nama Monument Aceh. Museum Rumah Tua P. Ramlee ini terletak di wilayah pulau Asri. Rumah berbentuk panggung ini jika sekilas kita perhatikan akan terlihat sangat kental dengan gaya dan Arsitektur khas Aceh.

Di bawah rumah panggung ini dapat kita lihat berbagai benda yang di yakini pernah di gunakan oleh P. Ramlee, seperti sepeda dan perahu sampan. Sementara jika kita melangkah ke dalamnya, dapat kita temukan berbagai alat, benda dan perkakas yang sangat familiar dengan orang Aceh, seperti kanot Beulangong, batee pipeh, jeue’e dan tungku perapian. Selain itu dalam rumah tersebut juga banyak dipajang baju-baju serta foto-foto keluarga P. Ramlee.
Sungguh merupakan sebuah kebanggan tersendiri apabila kita dapat mengunjungi rumah dan melihat berbagai perlataan yang tersimpan di dalamnya yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang sang Maestro keturunan Aceh tersebut.
P. Ramlee lahir di Pulau Pinang pada 22 Maret 1929. Ayahnya Teuku Nyak Puteh merupakan warga Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe yang bekerja sebagai pelaut. Namun Puteh keluar dari Aceh untuk mencari suaka dan merantau ke Pulau Penang. Selama di perantuan, Nyak Puteh berhasil meminang Chek Mah Binti Husain, gadis asal Kubang Gajah, Kampong Pinggir, Pantai Butterworth, Malaysia sebagai pendamping hidupnya.
Semasa hidupnya, Ramlee dikenal sebagai salah satu legenda perfilman di negeri Jiran karena banyaknya film dan drama yang dibintanginya, dan tak sedikit juga lagu yang berhasil diciptakan dan dinyanyikannya. Sehingga tak pelak jika ia dianugerahi dua gelar bangsawan oleh Yang Dipertuan Agong, Kerajaan Malaysia  yaitu gelar Tan Sri di depan nama beliau.

Posting Komentar